Sugeng Rawuh

Para rencang ingkang kula tresnani, sumangga kula aturi mirsani serat-seratan saking kula menika, mugi saged mranani ing penggalih.

Thursday, June 16, 2011

kelelahan Bisa Membuat Pikun

Sore ini sungguh menyenangkan, karena lagi-lagi aku bisa pulang ke rumah lebih awal dari sebelum-sebelumnya. Hmmm seperti biasa pulang melewati jalan yang sama, pemandangan yang itu-itu juga, tetap dengan Red Devilku yang dekil.

Di perjalanan, aku mencoba mengingat-ingat. Rasa-rasanya satu bulan terakhir ini, badan terasa lebih gampang capek, apalagi banyak agenda kegiatan yang semua sama pentingnya, mulai dari rapat pia, rapat lingkungan, latihan koor untuk tugas mingguan, latihan koor untuk lomba, doa rosario, workshop mendongeng, tugas lektor dan cari donatur. Belum lagi cucian baju seragam dan pakaian sehari-hari, yahhhh makin full deh hari-hariku di bulan ini. tapi tentu saja aku masih merasa senang, karena semua kulakukan masih di tengah-tengah keluarga kecil dan teman-teman dekatku. Yang jelas aku tidak sampai sakit.

Aku teringat lagi, ada yang belum kukerjakan. Ada beberapa undangan yang harus kubagikan kepada ketua blok, jadi sampai di rumah aku hanya mampir untuk mengambil undangan-undangan itu, dan pergi lagi.

Pertama aku menuju rumah Bapak Sabariman, ketua blok 2, ngengggggg 5 menit sampai. Dengan bernyanyi-nyanyi kecil aku menuju rumahnya yang sebelumnya harus berjalan melewati jalan kecil alias gang senggol. Aku dipersilakan masuk dan duduk. Lalu kuserahkan undangan-undangan itu untuk dibagikan kepada warga blok 2 nantinya. Tentu tak lupa, tujuan terselubung datang ke rumah Pak Sabar ini adalah untuk menemui Kangmas Fredy hehehe, sambil menyelam minum kopi. Selesai berbasa-basa haha-hihi dan wira-wiri, akhirnya aku pamit pulang. Tapi ohhhhhhh....ke mana gerangan tempat makanku dengan merk tupperware seharga 200rb yang kubeli dengan gajiku yang kesekian entahlah aku tak tahu??? Aku mencari-cari di sekitar rumah itu, di bawah meja, di dekat kursi, di dapur (lhoh), di ruang tamu, tak kutemukan juga tas pink berisi seperangkat alat makan tunai itu. Duhhh duhhh biyungg, piye iki, kok iso ora ono??? Tadi taktaruh mana aku sama sekali lupa. lupa.lupa. Ya ampunnnn!!!!!

Sampailah pada detik menyerah, berkesimpulan bahwa aku selama ini kurang beramal,sehingga tempat makanku bisa hilang. Hufhhhh, ya sudah lah aku pamit dari rumah Bapak Sabar sambil berpesan siapa tahu mereka melihat tempat makanku, karena saat itu aku benar-benar lupa dan tidak bisa berpikir lebih jernih. Semakin lelah saja badan ini, oalahhhh Gusti....Gusti.....

Aku pun melanjutkan perjalanan menuju rumah Ibu Priyo, ketua blok 4. Sama seperti rumah Bapak Sabar, untuk menuju rumah Ibu Priyo juga harus melewati gang senggol semacam labirin. Yang ini lebih nyeni sih, karena selain berusaha merampingkan badan, juga menundukkan kepala, karena banyak rumah warga yang atapnya rendah, mungkin mereka berfilosofi agar satu dengan yang lain saling menghormati (lebay deh gue kayaknya). Ciiiiiiittt sampailah di rumah Ibu Priyo. Dengan rasa dongkol dalam hati setelah merasa kehilangan tempat makan dekil itu, aku menyerahkan undangan warga kepada Ibu Priyo. Karena tidak ada lagi tujuan terselubung di rumah beliau, maka aku langsung pamitan, karena saat itu sudah menunjukkan pukul 6 dan ohhhh God...aku belum mandi, hiyyyy, padahal jam 7 latihan koor, dan aku harus menyiapkan tempat jam stg7. Aduhh biyunggg aduh bapa, aduh duhhhhh.....

Si red devil yang tetap dekil kesayanganku itu telah kuparkir di depan rumahku. Aku pun membuka pintu rumah, masih dengan dongkol, duobellllll duonggggggkollll malah. Pintu terbuka, dan mataku tertancap pada benda mungil (sebetulnya agak gede) berwarna pink. Dan ohhhhhhhhhhhhhh lha itu tempat makanku ada di atas meja. Ahahahaahihihihahahaha si taperwer tidak hilang atau raib ditelan bumi. Dia tetap eksis dengan centilnya di meja itu, seolah mengejekku dengan kata2 "Dasar Pikun!!!!"

My God....aku baru ingat, tadi waktu mampir pulang ke rumah untuk mengambil undangan, tempat makanku sempat kutinggal di atas meja supaya tidak menyusahkan misi pembagian undangan itu.

Hmmmm...leganya. Besok aku bisa kembali ke sekolah...eh....ke kantor dengan tempat makan pink, dekil tapi centil itu. Thanks God....kelelahan ternyata juga bisa membuat PIKUN hahahahahaa gutnait lah yauuu:)

No comments:

Post a Comment