Sugeng Rawuh

Para rencang ingkang kula tresnani, sumangga kula aturi mirsani serat-seratan saking kula menika, mugi saged mranani ing penggalih.

Sunday, May 29, 2011

Dialog Cinta Adam dan Eva

Eva: Hai cinta, selamat malam...


Adam: Selamat malam Eva...benarkah kau mencintaiku Eva? Seberapa besarkah cintamu padaku?


Eva: Cintaku realistis, Adam, sebesar jerawat-jerawatku yang selalu bermunculan, kadang kecil, kadang juga agak besar, namun selalu ada :-)


Adam:....kadang juga hilang dengan sendirinya....atau bahkan ditutupi, agar tersembunyi, karena tak bisa dibanggakan, dan yang pasti memalukan...

Eva: Maksudmu apa? Mengapa kau bicara seperti itu? Lagipula aku tak pernah menutupi jerawatku.


Adam: Yahh..aku hanya meneruskan pernyataanmu

Eva: Seberapa luaskah kesabaran dan pintu maafmu terbuka untukku, Adam?


Adam: kesabaranku manusiawi, cuma selebar karet kolor, mungkin bisa kutarik melar tambah panjang, tapi juga bisa putus, memang bisa dijahit lagi, tapi tak akan sesempurna waktu awalnya.

Eva: sekarang, karetnya sedang melar ataukah putus?


Adam: baru saja ditarik....melar tak seberapa, entah sampai kapan kuatnya...kamu yang menentukan..seperti halnya aku yang menentukan jerawatmu akan tumbuh lagi atau tidak.

Eva: hmmm...semua keputusan, kauletakkan di atas kepalaku? Kau manusiawi, Adam, tapi tak mau rugi, padahal aku sudah realistis. Jerawatku pasti muncul secara alami karena hormon, jadi tidak akan pernah hilang, hanya besar kecilnya saja yang berubah. Cinta itu sudah anugerah dari Tuhan kita, jadi bukan kamu atau aku yang menentukan.


Adam: semuanya kitalah yang menentukan, Tuhan hanya memberikan petunjuk jalan mana yang benar. Kalau ternyata jalan kita tak benar, yaa Dia hanya bisa geleng-geleng kepala sambil berkata,"Rasakno....!!!Salahe dhewe ngeyel!!!

Eva: Baiklah...kitalah penentunya, tapi kita hanya bisa menentukan besar kecilnya cinta, sedangkan cinta itu sendiri sudah ada. Tuhan kita sangat baik....pasti Dia akan memperdengarkan suara lembutNya: "Anak-anakku...marilah kita saling mengasihi, mengampuni hingga 77 x 7 kali, memberi pipi kiri ketika ditampar sebelah kanan, mencintai tanpa batas.:-)


Adam: "Cinta Tuhan menaungimu, anakku." Eva,...walaupun cintaku tak seindah, sebesar dan sesempurna milik Tuhan, tapi seluruh cintaku telah kuserahkan kepadamu...selamat tidur sayang...Tuhan menjagamu.

Eva: : Selamat tidur juga Adamku, semoga cinta kita adalah cinta yang tangguh, bukan cinta yang cengeng. Aku menyayangimu...Tuhan melindungimu. :D

No comments:

Post a Comment