Sugeng Rawuh

Para rencang ingkang kula tresnani, sumangga kula aturi mirsani serat-seratan saking kula menika, mugi saged mranani ing penggalih.

Sunday, May 22, 2011

Senyum Terakhir

Dia sempat tersenyum padaku
seulas sangat bermakna
air mata ini tertahankan
tuk membuat hatinya tenang
tubuhnya sangat kurus
tulang pipinya amat menonjol
aku menatapnya tak percaya
si cantik yang penuh kasih, tak lagi berdaya
terkapar di atas kapuk yang luas
tertahan di kamar putih nan sempit
kubelai rambutnya
aku bisa melihat sinar matanya
mungkin dia ingin memelukku
mungkin dia ingin menciumku
dan mengatakan sesuatu: "Aku sayang padamu, nak!"
tapi dia tak mampu
namun aku tahu bahwa dia sangat menyayangiku
kukira dia pasti sembuh
kutinggalkan ruangan pengap itu
aku pun pulang
dering telepon rumah berbunyi
jantungku berdetak cepat
prasangka buruk menghantuiku
sialnya..itu terjadi juga
wanita yang tlah melahirkanku
harus pergi selamanya
untuk menyusul ayahku
kini aku tak tahan untuk menangis..
bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya
sedih...
dia tak meninggalkan apa-apa
hanya senyuman manis
senyuman terakhir
yang akan selalu kuingat sampai kapanjun juga.


(I love you Mom, 2000)

No comments:

Post a Comment